![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlIooRZv-enEndjk3tph9nvQ_W95hN1HMl5_8Ouf5SoPkfYNJzreBjbptaAHr4DGsiN4OzpkfMxRSuC8qbP_KF6GMkuWHvDpX3boDUTeSYETJWotOtS0njMUZNaL8aj69d79g3DmxrTzdI/s320/eduard+depari.jpg)
Bpk. Eduard Depari adalah dosen favorit gue, dan itulah sebabnya gue sangat semangat banget kalo masuk mata kuliah beliau. Beliau adalah sosok yang tegas, sangat memperhatikan etika, dan sedikit humoris. Gue gak pernah menaruh respek kepada dosen lain sebesar gue menaruh respek pada beliau.
Beliau lah yang akhirnya merubah jalan pikiran dan rencana gue yang awalnya mau masuk jurnal. Sekarang gue lebih condong ke arah PR. Tapi begimana ama cita-cita gue?? Apa gue tetep bisa jadi news anchor dan reporter kalo gue (nantinya) adalah lulusan PR??
Tapi gue nggak mengharuskan dan memaksakan diri menjadi news anchor dan reporter juga sih, gue juga tertarik menjadi PR suatu perusahaan. Gue suka mengatur dan membuat konsep serta gagasan mengenai community development, corporate social responsibility, bahkan di saat Bpk Eduard menjelaskan mengenai materi-materi itu, gue malah sibuk membayangkan dan menyusun konsep-konsep yg bakal gue keluarkan saat gue (nantinya) jadi PR.
Masalahnya adalah gue sama-sama tertarik dengan mata kuliah jurnalistik dan public relation, jadi sekarang gue benar-benar bingung harus pilih yang mana. Temen gue ada yg bilang masuk jurnal aja, dan ada juga yg bilang gue lebih cocok masuk PR. Gue malah tambah bingung dengan advices dari mereka.
Parahnya lagi, gara-gara pusing mikirin penjurusan, tadi siang gue mimpi. Ceritanya gini, ada semacam tes minat dan bakat untuk penjurusan, nah gue pun ikut secara gue masih bengong berdiri di persimpangan jalan antara PR dan jurnal. Ada dua orang laki-laki yg mengetes gue, dan anehnya mereka malah nyuruh gue masuk MANAJEMEN.
Bingung gak lu?? Gue aja bingung..ckck
Tidak ada komentar:
Posting Komentar